157 research outputs found

    TEMPORAL DISTRIBUTION OF QUAHOG LARVAE ALONG A NORTH-SOUTH TRANSECT IN NARRAGANSETT BAY, RHODE ISLAND – USA

    Get PDF
    Studi distribusi larva quahog dilakukan selama musim panas di Narragansett Bay, Rhode Island. Pengambilan contoh larva dilakukan setiap minggu pada lima stasiun pengambilan contoh di pesisir barat Rhode Island Sound. Tiga stasiun terletak di bagian atas estuari, yaitu Upper Bay. Sedangkan dua stasiun lainnya berada di bagian bawah estuari, yaitu Upper West Passage. Distribusi temporal quahog larva bersesuaian dengan fasa lunar; larva banyak ditemukan pada saat surut. Larva stadia awal (D-hinge veliger) pada umur 1-3 hari muncul setiap minggu selama pengambilan contoh dan kelimpahannya mencapai puncak pada 20 Juni. Kelimpahan larva stadia lanjut (umbonate veliger) lebih sedikit dibandingkan dengan stadia awal. Puncak kelimpahan stadia lanjut tersebut ditemukan pada 7 Juli di seluruh stasiun, kecuali satu stasiun. Puncak kelimpahan pada umumnya terjadi 6 – 12 hari setelah bulan baru ataupun bulan purnama, bersamaan dengan terjadinya surut terendah. Berdasarkan puncak kelimpahan kedua stadia perkembangannya, maka dapat diperkirakan bahwa lama hidup larva quahog sebagai plankton adalah sekitar 2-3 minggu. Dengan demikian intensitas penempelan tertinggi larva quahog stadia lanjut kemungkinan terjadi pada pertengahan Juli.Kata kunci: larva quahog, stadia awal, stadia lanjut, fasa lunar, transek utara-selatan

    Reproduksi Ikan Layur (Superfamili Trichiuroidea) di Perairan Palabuhan Ratu, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat

    Full text link
    Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan aspek biologi reproduksi ikan layur Superfamili trichiuroideayang meliputi rasio kelamin, tingkat kematangan gonad, fekunditas, diameter telur dan pola pemijahan.Penelitian ini dilakukan pada bulan Juli, September dan November 2007 di Perairan Palabuhanratudengan menggunakan alat tangkap pancing rawai dan pancing ulur nomor 6, 7, 8 dan 9. Dari 194 ikanlayur terdiri atas tiga spesies yaitu Spesies Trichiurus lepturus berjumlah 71 ekor (44 ekor jantan, 27ekor betina), Lepturacanthus savala berjumlah 101 ekor (57 ekor jantan, 44 ekor betina) dan Gempylusserpens berjumlah 22 ekor (14 ekor jantan dan 8 ekor betina). Rasio kelamin tidak seimbang dandidominasi oleh ikan jantan. Ikan layur jenis T. lepturus dan L. savala diduga memasuki masa pemijahanpada bulan Juli. Fekunditas ikan betina T. lepturus berkisar antara 2877-16875 butir. Sedangkan nilaifekunditas ikan L. savala betina berkisar antara 4399-15261 butir. Diameter telur T. lepturus dan L.savala adalah 0,3-1,37 dan 0,3-1,5 mm. Pola pemijahan ikan T. lepturus dan L. savala adalah partialspawner

    Kajian Komunitas Terumbu Karang Daerah Perlindungan Laut Perairan Sitardas Kabupaten Tapanuli Tengah Provinsi Sumatera Utara

    Full text link
    Terumbu karang merupakan salah satu ekosistem yang terdapat di pesisir pantai yang secara fisik berfungsi untuk melindungi pantai dari ombak dan gelombang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi terumbu karang yang ada di Daerah Perlindungan Laut (DPL) Perairan Sitardas. Pengukuran persentase tutupan karang dilakukan dengan metode Line Intercept Transect, ikan karang dengan metode Underwater fish Visual Cencus, dan hewan bentik selain karang dengan metode Reef Check Benthos. Data sosial ekonomi masyarakat diambil secara purposive sampling dengan penyebaran kuisioner dan wawancara langsung. Analisis pengembangan untuk strategi pengelolaan ekosistem terumbu karang dan DPL menggunakan analisis Strength, Weakness, Opportunity, dan Threats (SWOT). Secara umum hasil penelitian dapat diketahui bahwa kondisi ekosistem terumbu karang di Perairan Sitardas mengalami kerusakan akibat penangkapan ikan dengan menggunakan bom dan potasium serta akibat penggunaan jangkar kapal nelayan

    Kandungan Logam Berat (Cd, Hg, Dan Pb) Pada Ikan Sapu-sapu, Pterygoplichthys Pardalis (Castelnau, 1855) Di Sungai Ciliwung [Concentration of Heavy Metals (Cd, Hg, and Pb) of Amazon Sailfin Catfish, Pterygoplichthys Pardalis (Castelnau, 1855) in Ciliwung River West Java]

    Full text link
    Ikan sapu-sapu (Loricariidae) melimpah di Sungai Ciliwung dan dimanfaatkan sebagai salah satu sumber protein he-wani. Kondisi perairan Sungai Ciliwung ditengarai tercemar logam berat dan jika mengkonsumi ikan sapu-sapu dari sungai ini akan beresiko bagi kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis konsentrasi logam berat (Cd, Hg, dan Pb) pada beberapa organ ikan sapu-sapu dari Sungai Ciliwung. Sampel ikan dan air sungai diambil pada musim peng-hujan dan kemarau di tiga lokasi sepanjang Sungai Ciliwung, yaitu Bogor (hulu), Depok (tengah), dan Jakarta (hilir). Konsentrasi logam berat diukur menggunakan spektrofotometer serapan atom (SSA), dianalisis menggunakan uji ANOVA dan dilanjutkan dengan uji Tuckey dengan bantuan program R.i7386 3.0.0. Rata-rata konsentrasi Cd pada in-sang, hati, dan otot ikan berturut-turut 0,000146 ^g.g'1; 0,000828 ^g.g'1; 0,000075 ^g.g'1. Rata-rata konsentrasi Hg pada insang, hati, dan otot ikan berturut-turut 0,002826 ^g.g'1; 0,004333 ^g.g'1; 0,003960 ^g.g'1. Rata-rata konsentrasi Pb pada insang, hati, dan otot ikan berturut-turut 0,002571 ^g.g'1; 0,005467 ^g.g'1; 0,001609 ^g.g'1. Konsentrasi ketiga logam berat pada organ ikan maupun air sungai berada di bawah nilai ambang batas menurut Standar Nasional Indonesia, FAO, maupun Peraturan Pemerintah Republik Indonesia. Uji ANOVA menunjukkan bahwa konsentrasi logam berat pada organ tubuh ikan berdasarkan lokasi dan musim tidak berbeda nyata, namun konsentrasi logam berat antar organ target dan jenis logam berbeda nyata. Perlu kehati-hatian dalam mengkonsumsi ikan sapu-sapu dari Sungai Ciliwung karena beberapa logam berat telah terdeteksi pada organ ikan tersebut

    Lunar Moon Phase terhadap Tangkapan Persatuan Upaya Ikan Kembung (Rastrelliger Spp, Bleeker, 1851) di Pulau Damar, Kepulauan Seribu

    Full text link
    Ones of information that needed on fisheries resources management isevalute catch per unit effort daily, montly, and annually. Daily of CPUEinfluenced of moon phase, and montly of CPUE might cause of fishing season.The CPUE research of Kembung Fish (Restrelliger spp) in Thousand Island is forstudy of lunar moon influence to cacth and season. This research done at june2006 to februari 2007 at Panggang-Pramuka Island, Kelapa Island, Tidung Island,Lancang Island, and Damar Island. Result of study knowns that Restrelliger spcatch on the peak solar moon less than a few day before and after solar moonpeak. Fishing season in Damar and Panggang-Pramuka Island shown on August-October, and Lancang, Kelapa, also Tidung Island on June-September. OnDecember, a part of Kembung fish migrate to east of damal island

    Species Composition of Freshwater Eels (Anguilla Spp.) in Eight Rivers Flowing to Palabuhanratu Bay, Sukabumi, Indonesia

    Full text link
    Freshwater eel (Anguilla spp.) is a catadromus fish that migrates from freshwater into seawater for spawning and return to freshwater during larvae stage to grow. The objective of this study was to determine species composition of tropical freshwater eels based on morphology collected from several rivers flowing in to the Palabuhan Ratu Bay. Young, adult, and glass eels were caught in August 2014 until Desember 2014. Glass eels were only caught in Cimandiri River. Freshwater eels were classified by ano-dorsal length (AD) divided by total length (TL), cluster analysis, and discriminant analysis based on morphometric data. The results showed different AD/TL of young and adult, i.e., 1.93±0.51 for A. bicolor bicolor, and 16.99±0.65 for A. marmorata, and three different AD/TL of glass eels i.e.,1.72±1.05 for A. bicolor bicolor6.60±1.79 for A. nebulosa nebulosa, and 15.07±1.04 for A. marmorata. Cluster analysis showed three groups of population characters of young and adult eels i.e. A. bicolor bicolor (2 groups) and A. marmorata (1 group). Discriminant analysis showed three groups of glass eels population i.e., A. bicolor bicolor, A. nebulosa nebulosa, and A. marmorata. Morphological identification showed that young and adult eels in Cibareno and Citepus rivers had two species i.e., A. bicolor bicolor and A. marmorata. Glass eels from Cimandiri river had three species i.e., A. bicolorbicolor, A. nebulosanebulosa, and A. marmorata. A. bicolor bicolor was found in each rivers and as a dominant species in Palabuhan Ratu Bay
    • …
    corecore